31 September 2016
Our itinerary today is going to Rabat.
Jam 3.30 dini hari udah bangun ajaa 😆. Pagi banget trs ngga bisa
tidur lagi. Yo wess lanjut bikin journal trs mandi. Beres mandi air panas semua
pegel sisa jalan-jalan kemarin langsung hilang. Hehe itu artinya siap jalan
jauh lagi hari ini.
Kita jalan dari hotel jam 9 trs naik taxi ke
Gare de Casa Voyageurs. Taxi ini bisa muat ber-4, taxi putih Mercy yang udah
compang camping saking udah lama dan kurang terurus. Beda dengan Petit Taxi
yang kita naik semalam. Biayanya bisa ditawar, awalnya 100 dirham, akhirnya
jadi 50 dirham. Supirnya muter-muter ke kiri ke kanan, cari jalan yang ngga
ditutup dan macet, soalnya lagi ada lomba marathon hari ini. Ngga
berapa lama sampe deh kita ke Gare de Casa Voyageurs, stasiun kereta api antar
kota.
Perjalanan ke kota Rabat memakan waktu 1 jam dan setiap 30 menit ada kereta yang berangkat dari Casablanca ke Rabat. Ada 2 kelas, kelas 1 biaya berempat 250 dirham, kelas 2 biayanya 148 dirham. Kita pilih kelas 2, murah banget berarti hanya TL 35/orang. Di sepanjang jalan perjalanan ke Rabat, pemandangannya tanah yang tandus dan rumah/apartment penduduk.
Sampeee di Rabat ... Begitu keluar Gare
Rabat-Ville, pemandangannya luas. Ada bunderan dan taman memanjang di kiri dan
kanannya. Lebih cantik daripada Gare de Casa Voyageurs di Casablanca. Kita main
ke taman sebentar, banyak burung merpati. Sepertinya suasana di Rabat lebih
menyenangkan daripada Casablanca, lebih bersih dan ngga crowded.
Di sebelah stasiun Kereta Api Rabat-Ville, ada
pangkalan Petit-Taxi. Ngga bisa ditawar hehehe. Yo wess, kita berempat bisa
naik 1 taxi dan dianterin ke Kasbah of
The Udayas (Kasbah des Oudayas). Biayanya 50 dirham. Di perjalanan,
supirnya nawarin buat muter ke semua place of interest di Rabat. Seharian 300
dirham. Tapi ngga kita ambil, soalnya kita mau explore 1-2 tempat sepuasnya.
Ngga mau jalan ala travel yang hanya liat bentar doang tapi ngga dapet apa-apa.
Plus ditungguin lagi ... Ah malas pokoknya. Enakan bebas merdeka meski hanya
dapet sedikit. Siapa tau bisa balik lagi ke Morocco. Maybe next time.
Kasbah itu artinya tempat tinggal penguasa dan
penduduk suatu daerah dan berada di dalam benteng pertahanan. Ada yang menyebut
Kasbah juga dengan Old Medina. Jadi inget film Lord of The Rings, kasbah itu
seperti Rohannya deh hehehe. Di Kasbah of The Udayas, rumah-rumah berjejeran
dengan dinding putih dan biru. Cantik banget. Plus bunga dan pintunya yang
beraneka ragam ornamennya. Yang lucu ngga ada satupun jendela yg menghadap ke
luar.
Kasbah ini persis di muara sungai Bou Regreg yang berbatasan dengan Laut Atlantik Utara. Kasbah ini dibuat pada abad ke-12 oleh Abu Yusuf Yaqub al-Mansyur dari Almohad Caliphate (AD 1121-1269) setelah dia mengalahkan Almoravid dynasty. Almohad merekonstruksi kasbah Almoravid dengan menambahkan istana dan masjid Al-Mahdiyya.
Di Kasbah, kita jalan aja sendiri meski ada
orang yang menawarkan diri buat nge-guide. Males ah kita. Gapapa deh,
sepertinya ngga kayaklabirin di Old Madina Casablanca kemarin. Kalaupun
nyasar, yaaa masih siang. Jalan sesuka hati kita aja, plus foto-foto di
gang sempit yang cantik. Terus berhubung pintunya pada bagus-bagus, akhirnya
kita koleksi foto pintu. Hahaha.
Beneran sesuka hati, tanpa peta dan planning.
Asal ngikutin jalan aja, eh tiba2 nyampe di teras luas yang aduhai
pemandangannya. Langsung menghadap ke Laut Atlantik Utara. Kita sampe turun ke
bawah saking penasaran. Keliatan pemandangan sungai Bouregreg juga. Banyak
orang yang berenang dan main perahu layar. Lautnya jernih dan biru.
Cantik.
Trs jalan lagi masuk ke toko pottery, ibu yang
jaga baik. Dia bilang kalau ini adalah hasil karya wanita Marocco dan hasil
penjualannya buat mereka juga. Wajib beli nih satu. Tanah liatnya bagus, padat,
dan mantap beratnya. Mereka buat pinggan makan,
vase bunga dan patung kecil yang dihias dengan ornamen khas Marocco. Ada
yang dikasih warna dan ada yang warna natural. Kita beli satu mangkuk besar
warna natural. Harganya 100 dirham. Kecepetan nawar kayaknya soalnya langsung
dikasih. Kuat banget tembikarnya, si ibu ngebungkus mangkuk itu cuek aja bledak
bleduk kena meja. Ngga pecah. Ngga somplek. Dekat pottery shop ada masjid yang
bernama Kasbah Mosque. Dibangun pada pertengahan abad 11. Masjid ini merupakan
masjid tertua di Rabat.
Di Kasbah, banyak juga jualannya. Kerajinan
khas Marocco, buku-buku, pottery, minyak Argan, dan ada cafe kecil yang
menghadap ke Laut Atlantik. Cantik dan eksotis. Kalo aku sih seneng explore di
Kasbah. Warnanya bagus, sederhana, udaranya enak, bersih, ada history nya.
Hanya sayangnya kita ngga mampir cafe itu padahal pengen banget nyoba Mint Tea
Marocco yang terkenal.
Terakhir sebelum keluar ke pintu luar Kasbah,
iseng belok kiri. Aslinya sih ngikutin rombongan turis. Ternyata disana ada
rumah penguasa daerah (Almohad Caliphate)-nya. Hehehe . Alhamdulillaaah ... ini dari tadi
iseng-iseng belok sana belok sini nemu aja tempat yang yang harus diliat. Moga
ga ada yang kelewat, secara jalannya kayak labirin dan ngga ada petunjuk arah. Istana
ini dibangun pada abad ke-17 oleh Moulay Ismail dan kata pengunjung yang lewat,
istana ini biasanya dibuka dan dijadikan museum (Oudaias Museum), tapi ngga tau deh hari ini tutup. Jadi aku ngintip
aja dari sela-sela gerbangnya. Kata dia, dulu kerajaan Marocco itu daerahnya
sampai ke Libya. Di depan istana, ada taman kerajaan ala Andalusia, jadi
dinamakan Andalucian Garden. Pas
kita kesana bunga-bunga belum mekar, katanya kalau pada mekar, taman itu lebih
cantik.
Beres explore Kasbah, kita jalan ke Medina of Rabat, bagian kota tua juga.
Kita masuk dari Souika Street. Kota tua ini sudah ada dari sebelum Perancis
masuk ke Rabat pada tahun 1912. Di Medina, banyak toko tradisional, toko
souvenir, toko kulit, toko barang dari tembaga, barang antik, furniture kayu
khas Marocco, karpet, dll. Lebih sepi dan teratur dari pada Medina di
Casablanca.
Yang lucu, selama di Rabat kita susah sekali cari Restaurant. Ampun deh ... awalnya kita ke restaurant yang terkenal yaitu Dinarjat. Udah muter-muter kayak apaan di gang-gang eh tutup. Akhirnya cari lagi restaurant yang lain. Itu lah sebabnya, kita akhirnya ketemu dengan Souika Street, Medina of Rabat. Alhamdulillah ... Makan siang kita akhirnya di restaurant pinggir Sungai Bouragrag dengan menu Seafood Paella dan Seafood Platter. Ngga lupa beli jus tebu plus lemon yang banyak dijual di pinggir sungai Bouragrag. Ada juga yang jual Snail Soup, tapi kita ngga beli. Keburu kenyang hehehe.
Beres explore, kita telpon lagi tukang taxi yang tadi pagi. Dia belom kasih kita kembalian taxi. Eh dia dateng bukan dengan taxinya tapi dengan mobil pribadi dia yang masih baru. Hehe. Kita diantar lagi ke Gare Rabat-Ville trs lanjut ke Casablanca Casa Port. Dari sana jalan kaki ke hotel Barcello Casablanca. Pegel banget hari ini. But .... puas dan happy rasanya.
0 komentar:
Posting Komentar