12 Januari 2016
Setelah 2 tahun di Istanbul baru mudeng setelah dapet
pencerahan dari Ustadz Felix. Ini ceritanya kita dapet rejeki ilmu, Ustadz
Felix ngajak kita muter ke tempat-tempat yang menjadi saksi Penaklukan
Konstantinopel. Mau tau rasanya ? Whuaaa …. Ibaratnya nemu berlian. Pertama
sejak di Indonesia, aku udah tau soal Hadist itu. Terus dapet rejeki pindah ke
Istanbul dan berusaha merumuskan dan menelusuri sejarah sendiri. Hehehe :) Tapi dasar ilmunya kurang, yaaa
begimana lagi ? Mau baca segimana pun, ngga nyampe deh ilmunya. Alhamdulillaaah ... Allah Maha Baik, tanpa diminta Ustadz Felix yang sedang berkunjung ke Istanbul malah ngajak
kita muter plus dikasih kuliah satu jam soal Al Fatih di lobby Hotel Barcelo
Istanbul. Kalau mau jelas kuliah 1 jam kita, silakan baca di buku karangan
Ustadz Felix yang berjudul Muhammad Al-Fatih 1453. Itu persis plek ketiplek
yang diterangkan Ustadz ke kita. Masyaa Allah. Alhamdulillaah yaa Allah. Allah
Maha Perancang semua peristiwa.
Tempat yang kita kunjungi adalah :
1. Panorama 1453 Muzesi
2. Gate of Charrisious
3. Al-Fatih Camii
4. Galata Tower
Sisa tempat yang lain, seperti Askeri Muzesi dan Rumeli
Hisar rencananya kita mau ajak ibu-ibu dari Majelis Ta’lim untuk bergabung di
waktu kunjungan Ustadz Felix berikutnya. Hari ini ngga bakalan cukup untuk
muter ke semua tempat, karena Ustadz udah ada janji di sore harinya.
Panorama 1453 Muzesi
Ada yang bilang, “Adalah salah jika kamu berpikir, bahwa kamu tidak
dapat menjadi saksi Penaklukan Istanbul tanpa time travel”. Buat yang bernafsu besar untuk menguak cerita
Istanbul, nah ada baiknya dimulai dari berkunjung ke museum ini. Yuks ah mariii
….
Museum ini lokasinya di Topkapı Kültür - Merkez Efendi Mah.
Topkapı - Istanbul. Gampang banget lah ke museum ini, sebab dilalui
oleh berbagai macam kendaraan, misalnya Tramvay (Bagcilar-Kabatas), Metrobus
(Sogutlecesme-Beylikduzu), Metro (Yenikapi-Ataturk Havaalani), atau Bus.
Dari jalan terlihat bangunan museum yang menyerupai tenda
besar. Ternyata, memang di tahun 1453, di posisi museum inilah tenda Al-Fatih
berdiri. Masyaa Allah. Tiket masuk ke museum ini adalah TL 10 dan bagi yang
punya kartu museum ada potongan harga, terlebih lagi bagi pelajar.
Begitu masuk ruangan museum, kita harus menuruni tangga
spiral. Di bawah ini banyak sekali gambar-gambar dan tulisan yang menyatakan
era Byzantium kala itu. Kemudian dilanjutkan dengan peristiwa penaklukan
Istanbul pada tanggal 28 Mei 1453.
Setelah itu, kita naik ke atas. Di atas inilah kita
disuguhkan oleh pemandangan langit biru yang menggambarkan suasana Penaklukan
Istanbul. Dengan pemandangan 360o , gambar yang seolah nyata,
diorama membulat, serta suara-suara yang mendukung apa yang kita lihat, membuat
kita seolah berada dalam situasi perang di kala itu.
Gate of Charrisious
Pintu gerbang ini adalah pintu gerbang yang pertama dilalui
pasukan Al-Fatih ketika Konstatinopel sudah ditaklukan. Posisinya di
Topkapi-Ulubatli. Gerbangnya terlihat kurang di ‘khusus’ kan, bahkan di samping
gerbang itu adalah terminal dolmus (minibus) dalam kota. Jadi kesannya agak
suram dan kurang rapi. Hanya ada tulisan
besar saja disampingnya yang menunjukkan bahwa tanggal 28 Mei 1453, hari Selasa pagi Pasukan Fatih melewati gerbang ini.
Look at the step !! Pertama kali kesini ngga boleh naik :( |
24 April 2016
Naaah yang kali kedua kemari, akhirnya boleh naik. Yipeee ... Naiknya masih bisa dibilang gampang deh. Tinggal naik miring dan liat aja mana tangga batu yang masih utuh atau rusak. Posisi kaki harus miring, sebab lebar stepnya tipis. Hehehe. Naaaah begitu turun, baru deh berasa gamang. Mana kemiringan tangga itu sekitar 30 derajat kali deh tuh. Duuuh .. rasanya nyeseeeel naik. Huhuhu. Mana temen-temen yang di bawah tereak-tereak lagi karena ngeliat cara kita menuruni tangga itu tidak safe. Akhirnya kita nongkrong di atas cukup lama, sambil mikir, sambil mengumpulkan keberanian. wkwkwk. Berharap ada yang mulai turun duluan. Duuuh ... Akhirnya Ustadz Cahyo yang ajarin cara kita turun. Semua sepatu kita lempar ke bawah, karena berasa ga safe turun pake sepatu. Hahaha. Akhirnya berhasil turun juga. Alhamdulillaaah ngga ada jatuh. Hihihi.
Di atas benteng ini, penampakannya seperti ini :Naaah yang kali kedua kemari, akhirnya boleh naik. Yipeee ... Naiknya masih bisa dibilang gampang deh. Tinggal naik miring dan liat aja mana tangga batu yang masih utuh atau rusak. Posisi kaki harus miring, sebab lebar stepnya tipis. Hehehe. Naaaah begitu turun, baru deh berasa gamang. Mana kemiringan tangga itu sekitar 30 derajat kali deh tuh. Duuuh .. rasanya nyeseeeel naik. Huhuhu. Mana temen-temen yang di bawah tereak-tereak lagi karena ngeliat cara kita menuruni tangga itu tidak safe. Akhirnya kita nongkrong di atas cukup lama, sambil mikir, sambil mengumpulkan keberanian. wkwkwk. Berharap ada yang mulai turun duluan. Duuuh ... Akhirnya Ustadz Cahyo yang ajarin cara kita turun. Semua sepatu kita lempar ke bawah, karena berasa ga safe turun pake sepatu. Hahaha. Akhirnya berhasil turun juga. Alhamdulillaaah ngga ada jatuh. Hihihi.
0 komentar:
Posting Komentar