02 - TURKEY

Walking Around Canakkale, The City of Galipoli War

Selat Dardanelle

Day Two
27 Januari 2018


Pagi-pagi habis sarapan, kita explore city centre Canakkale yang posisinya di pinggir Selat Dardanelle. Rencananya kita mau liat Saat Kulesi (Clock Tower) dan Aynalı Çarşı (Mirror Bazaar). Ada sejarah yang bikin haru kalau denger pertempuran di Canakkale (Perang Gallipoli). Tragedi yang terjadi pada tahun 1915-1918 membuat Turki sampai kehabisan tentara sehingga anak SMA pun terpaksa turun ke medan pertempuran untuk membela negaranya. MasyaAllah ... Kata anak-anakku, kalau ada peringatan Pertempuran Gallipoli di sekolahnya, murid-murid pada nangis saking terharunya , karena di usia mereka yang masih belia, mereka sudah berani mengorbankan nyawa. Kabarnya, pada saat itu SMA sampai kurang murid, karena anak-anaknya pada berperang. 

Naah ... Aynalı Çarşı adalah salah satu tempat berkumpul pasukan Turki ketika perang berlangsung. Curahan hati para tentara pun dituliskan di dekat pintu masuk bazaar ini. Selain itu ada lagu rakyat yang tercipta dari tragedi ini, salah satunya terinspirasi dari surat Saifullah , murid dari Istanbul yang menulis surat pada ibunya pada tahun 1914,  'In Canakkale's Mirror Market, Mom, I'm going against the enemy'. Komplek pasar yang dibuat  Sultan Abdulhamid II pada tahun 1889 pun berhasil dihancurkan oleh pasukan Inggris pada tahun 1915. Just info, pasar ini dinamakan Mirror Bazaar karena pada masa Ottoman, pasar ini banyak menjual kacamata kuda. Pasar ini kemudian direstorasi pada tahun 1921 kemudian diperluas kembali oleh pemerintah daerah Canakkale pada tahun 2006. 
Inside Aynali Carsi
Kalau ke Canakalle, jangan lupa beli Peynir Helvası. Makanan khas daerah sini yang terbuat dari keju, terigu, butter, gula, kuning telur dan irmik. Rasanya tentu saja manis. Wkwkwk. Tapi ngga semanis baklava deh. Dapet bocoran dari orang Canakkale, katanya sebelum disantap, Peynir Helvasi nya dipanasin dulu di pan.
Peynir Helvası

Beres explore city centre, kita check-out dan lanjut ke Kilitbahir Kulesi (Menara Kilitbahir) yang posisinya di seberang Selat Dardanelle. Transportasi kesana pakai Ferryboat dari Canakalle Iskele, murah banget. Tarif 1 mobil dan 7 org penumpang itu hanya TL 35. Berlayarlah kita selama 15 menit terus nyampee deh di Kilitbahir Iskele. Dari sana, belok ke kiri ngikutin petunjuk arah Kilitbahir dan sampe deeh.
Kilitbahir Kulesi adalah benteng pertahanan milik Ottoman yang posisinya di sebelah barat Selat Dardanelle, di peninsula Gallipoli. Benteng ini berbentuk daun clover dan dibuat oleh Sultan Mehmed II. Pasangan menara pertahanan Kilitbahir ada di Canakkale, namanya Çimenlik Kulesi. Pasangan menara inilah yang mengontrol trafik maritime sepanjang Selat Dardanelle, untuk mencegah musuh masuk ke perairan Marmara dan Selat Bosphorus dimana Istanbul / Konstatinopel berada. 
Kilitbahir Kulesi

Disamping Kilibahir Kulesi ada 1 menara besar namanya Sarı Kulesi dan Namazgah Tabyası. Namazgyah Tabyası adalah bangunan yang berada di dalam tanah, dengan bagian atapnya menyembul ke permukaan tanah. Bagian yang menyembul ini ditanami rerumputan untuk kamuflase ketika perang berlangsung. Aslinya bangunan-bangunan ini merupakan markas besar tentara ketika pertempuran Gallipoli berlangsung. Terdapat 26 bangunan taby di Namazgah  lengkap dengan  tempat 16 meriam yang mengarah ke Selat Dardanelle. Sebagian besar bangunan ini sudah ditutup dan ada 1 taby yang digunakan sebagai museum. Isinya adalah informasi mengenai perang Gallipoli, video pendek pertempuran , dan foto-foto.
Sarı Kulesi 



Namazgah Tabyası




Setelah beres explore area Kilitbahar Kulesi, kita nyebrang balik lagi ke Canakkale, naik ferryboat. Tarif dari Kilitbahar lebih murah, hanya TL 10. Haha ... Sempet khawatir kita salah masuk dermaga. Ternyata bener koqs. Beda tarif PP aja kali deh. 



About HappyFeet

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.