14 - UNI EMIRATES ARAB

Al Fahidi Historical Distric



24 September 2018

Hari ini berencana menyusuri Al Fahidi Historical Distric di Bur Dubai karena hari sebelumnya udah lihat Dubai yang serba wow dan mewah. Jadi hari ini spesial mau explore daerah kota tuanya. Dulu, Al Fahidi Distric ini adalah pusat kota Dubai sebelum Dubai berubah menjadi kota metropolis. Distrik ini berada di tepi Dubai Creek, dimana awalnya kaum Bani Yas tinggal di sepanjang Dubai Creek ini. Mata pencaharian mereka adalah pencari mutiara dan nelayan. Hmmm .... Bayangan jaman lalu bikin jadi pengen menelusuri jalan-jalan dan lorong-lorong kota lama sepanjang Dubai Creek ini.  Cussss .....

Kesana pakai Metro arah Etisalat, dan berhenti di Al Fahidi.  Tapi sesampainya di Al Fahidi. Ternyata ngga ada informasi sama sekali. Mana panas pula huhuhu. Salah jalan deh eyke .... Sampe pusing kepala kena sengat matahari. Padahal ini udh mulai Autumn, tapi teuteuuup panasnya wow. Akhirnya balik arah lagi, dan ikutin petunjuk arah Bur Dubai. Haha agak buyar juga ini khayalan jalan di kota lama , rasanya pengen balik ke hotel wkwk.

Ternyata memang Dubai bukan kota yang ramah turis. Minim sekali petunjuk jalannya, padahal bayangan gw kayak di Istanbul yang dimana-mana ada petunjuk arah. Zonk ! Padahal di distrik ini banyak bangunan lama yg dijadikan museum atau tempat bersejarah. Ampuun deh ... emang disini lebih ke wisata belanja kali yaaa drpd wisata sejarah. Sampe pusing muter2 di tengah sengatan matahari. Akhirnya mampir dulu, beli segelas jus jeruk segar sambil ngadem dan tanya informasi. 

Atau mungkin kebanyakan turis disini pakai biro Tour & Travel yang kemana-mana dianterin dan dijatah waktunya. Aku ngga terlalu suka jalan pake tour gitu. Kurang adventure dan ngga seneng aja waktu kita diatur-atur orang hehe. Yaa ... wayahna nyasar kiri kanan dan kepanasan. Mana jalan sendirian pula. Haha ... tapi aura kota ini dapet semua. Berhasil deh menjelajah ke area perumahan masyarakat menengah bawahnya, masuk pertokoan yang sederhana, dan liat pasar rakyatnya. 

Daerah Al Fahidi banyak banget toko-toko India, contohnya di Textile Souk. Perasaan dari ujung sampe ke ujung yang jual India semua. Eaaa .... sejujurnya ngga nyaman. Soalnya sepanjang jalan, ditawarin mulu belanja ke toko mereka. Rada maksa orang-orangnya ....


Walhasil, ketemu juga salah satu historical place yang dijadikan museum. Asli itu ngga ada petunjuknya. Berasa jalan di padang pasir ;p.

Dubai Museum
Muka rasanya kebakar matahari. Puanaaaass banget. Untungnya di ruang tunggu museumnya ada AC.  Ngadem dulu deh sampe muka dingin baru masuk. HTM orang dewasa AED 3 kl anak2 AED 1. 

Historical Palace ini dulunya adalah bekas benteng Al Fahidi


Menarik sih musiumnya meski ngga terlalu besar. Menggambarkan kondisi Dubai Lama dan Modern. Bukan museum yg isinya barang bersejarah dan benda purbakala gitu. Dubai Museum lebih ke Museum Perkembangan Kota. Nice View. 

Al-Kabeer Souq
Dari Dubai museum jalan lagi menuju Al Kabeer Souq. Ngga jauh paling 10 menit jalan kaki. Souq ini berada di sepanjang Dubai Creek, persis di tepi sungainya, berjejeran toko-toko. Bermacam-macam jualannya, dari mulai souvenir, garment, pottery, rempah-rempah, teh, dan asesoris rumah. Menarik, karena toko-tokonya bekas bangunan lama bergaya timur tengah. Barang-barang yang dijual disini kebanyakan dari negara-negara tetangga, seperti India, Bangladesh, Pakistan, Turki, Thailand, dll. Produk lokalnya semisal pottery dan emas,

Tapi aku kurang suka dengan penjualnya. Ngga sopan. Maksa banget sampe gw dihadang untuk masuk ke tokonya. Labrak dan judesin aja hehehe.  Ngga khusu deh rasanya. Pengen belanja & foto2 santai ngga bisa. Padahal suasananya enak. 

Besoknya kesini lagi siih tapi ngga sendirian. Tapi ternyata mereka memang ngga sopan, kirain karena sebelumnya gw jalan sendirian dan ceweq. Tapi ternyata sama cowoq juga mereka berani. Cari penjual yang diem dan sopan aja. Baru kita masuk ke tokonya. Lumayan sih kalau souvenir, bisa dapet separuh harga mall dengan kualitas yg sama. Hehe. 






Dubai Creek
Udah puas menyusuri Al Kabeer Souq, akhirnya nongkrong deh di tepi Dubai Creek sambil makan siang. Nama daerahnya Deira. Ini toh yang disebut2 di Museum tadi. Kota Dubai Lama dan Kota Dubai Modern, dibatasi dengan Creek. Tinggal nyebrang sepanjang 3,2 km pakai sampan sekitar 10 menit sampe deh di seberang. Bayarnya murah banget. Hahah. AED 1 (4rb IDR). Disini hati-hati deh, banyak orang India yg nice try. Beda banget sm Istanbul yg laki2nya pada sopan. 

Cantik pemandangan di Dubai Creek. Arsitektur lama yang membingkai souq dan creek ini picturesque buat difoto2. Selain itu juga, banyak perahu hilir mudik disana. Disini lah tempat Bani Yas mencari mutiara dan ikan. Dubai Creek ini memang pusat perdagangan sejak jaman dulu. Sayangnya sejarahnya banyak terhapus oleh perkembangan kota modern nya. 


Edisi selanjutnya pergi lagi ke Dubai Creek berdua :














About HappyFeet

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.