16 Maret 2016
Katanya, “Teluk Golden Horn diberi nama ‘golden’ karena
warna air teluk tersebut menjadi keemasan ketika terkena pendaran sinar
matahari senja”. Hmmm …. Kayaknya perlu dibuktikan.
Walhasil setelah sholat Ashar di Masjid Fatih kita langsung
gedebukan cari taxi untuk ke Galata Tower dimana Teluk Golden Horn terlihat
dengan jelas dari atas. Paling hanya 30 menit kita sampai di Galata Tower dan
buru-buru beli tiket ke atas. Harga tiketnya TL 18.50, tapi kalau kita punya
kartu museum atau nunjukkin kimlik, kita dapet potongan harga. Oh iya, waktu
kunjungannya dari jam 09.00 – 20.30.
Menara ini dibuat pada tahun 1348, dan dulunya adalah menara yang paling tinggi di Constantinople. Tujuan dari dibuatnya menara ini adalah untuk mengawasi rantai besi di muara Golden Horn. Namun setelah dikuasai oleh Islam, menara ini digunakan untuk melihat titik api di kota, jadi pemadam kebakaran dapat segera menuju ke lokasi kebakaran.
Menara ini tingginya 66,90 meter dengan diameter luar
sebesar 16,45 meter. Ketebalan dari Menara batu ini adalah 3,75 meter, sehingga
kalau kita masuk ke dalam Menara, diameter di dalam Menara hanya sebesar 8,95
meter saja. Untuk naik ke puncak Menara, kita bisa menggunakan lift langsung
dibawa ke satu lantai sebelum puncak. Untuk naik ke atas baru kita menggunakan
tangga. Hehe … untungan ngga dari bawah naik tangganya. Lumayan gempor ….
Di puncak galata, mereka bikin restaurant. Keren … soalnya
pemandangannya langsung ke kota Istanbul Tua, Teluk Golden Horn, dan Selat
Bosphorus. Nah … kita bisa keluar dari restaurant itu untuk menyusuri koridor
sepanjang puncak menara tersebut. Kita bisa melihat kota Istanbul dari atas.
Waaah …. Serius. Bagus banget pemandangan sore ini. Apalagi pas banyak
burung-burung yang beterbangan. Rasanya deket banget …
Ngga bosen liat pemandangan dari atas sini. Cocok buat
dipake nongkrong sampe malam. Hanya yaaa gitu, namanya manusia banyak dan
tempat seadanya walhasil sempit. Apalagi yang langsung menghadap Teluk Golden
Horn. Spot yang paling keren, karena dari atas sana keliatan semua masjid Sulamaniye,
Blue Mosque, Kota Tua, Laut Marmara, Selat Bosphorus. Memang akhirnya teluk ini berwarna keemasan karena pantulan sinar matahari sore. Ngga salah deh yang kasih nama Golden Horn. Dari atas juga, gw
menghayal “Mana yaaa … jalur pasukan Al Fatih ketika mereka mengangkat kapal
perangmereka ke darat, menaiki bukit galata, hingga akhirnya masuk ke Golden
Horn demi menghindari rantai besi yang dipasang di muara Golden Horn” Ah
pokoknya …. Like it so much
Persis di jembatan Galata ini rantai besinya dipasang |
![]() |
Rombongan Napas Tilas Al-Fatih |
0 komentar:
Posting Komentar