11 - SAUDI ARABIA

Madinah , Kota Suci Umat Islam


MADINAH

3 November 1997
Besok paginya kita jalan dari Jeddah, ke Madinah dengan menggunakan bus. Di jalan sempet berhenti, sebagian orang ke restroom dan sebagian lagi foto-foto di gurun pasir.





3 November 1997
Masjid Nabawi

Masjid Nabawi  adalah sebuah masjid yang didirikan secara langsung oleh Nabi Muhammad, berlokasi di pusat kota Madinah di Arab Saudi. Masjid Nabawi merupakan masjid ketiga yang dibangun dalam sejarah islam dan kini menjadi salah satu masjid terbesar di dunia. Masjid ini menjadi tempat paling suci kedua dalam agama Islam, setelah Masjidil Haram di Mekkah. 
Masjid ini awalnya dibangun di dekat rumah Nabi Muhammad setelah hijrah ke Madinah pada 622 M. Bangunan masjid sebenarnya dibangun tanpa atap. Pada saat itu, masjid dijadikan tempat berkumpulnya para muslimin dan tempat mempelajari agama Islam. Masjid ini juga merupakan salah satu tempat yang disebutkan namanya dalam Al Quran.
Kemajuan masjid ini tidak lepas dari pengaruh kemajuan Raja-raja Islam. Pada 1909, tempat ini menjadi tempat pertama di Jazirah Arab yang diterangi pencahayaan listrik. Masjid ini berada dibawah perlindungan dan pengawasan Penjaga Dua Tanah Suci. Masjid ini secara lokasi berada tepat di tengah-tengah kota Madinah, dengan beberapa hotel dan pasar-pasar yang mengelilinginya. Masjid ini menjadi tujuan utama para jamaah Haji ataupun Umroh. Beberapa jamaah mengunjungi makam Nabi Muhammad untuk menelusuri jejak kehidupannya di Madinah.

Salah satu yang terkenal dari Masjid Nabawi adalah Kubah Hijau yang berada di tenggara masjid, yang dulunya merupakan rumah Aisyah, dimana kuburan Nabi Muhammad, Abu Bakar RA dan Umar bin Khattab berada. 
4 November 1997
Masjid Quba
Masjid Quba’ adalah masjid yang pertama kali dibangun Rasulullah dan sahabatnya ketika beliau sedang berhijrah dari Mekkah ke Madinah. Dibangun pada tanggal 8 Rabiulawal tahun 1 H, di Kampung Quba yang posisinya 5 km sebelah Tenggara Madinah. Masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di dunia. Pada awalnya Masjid Quba ini di bangun di tengah kebun kurma atas saran dari Ammar Radhiyahullahu ‘anhu. Ammar mengusulkan untuk membangun sebuah tempat yang berguna untuk tempat istirahat siang untuk Nabi yang juga berguna untuk tempat sholat untuk Nabi dan para Sahabatnya. Rasulullah sendiri yang meletakan batu pertama sebagai arah kiblat.



Nabi dan sahabatnya membangun masjid ini selama 4 hari dari batang pohon kurma. Atapnya dari pelepah daun kurma yang dicampur dengan tanah liat. Bangunannya berbentuk persegi panjang dan di dalamnya tersedia sebuah sumur untuk mengambil air wudhu. Dulu luas masjid ini hanya 1200 m2 dari lahan kebun kurma yang diwakafkan warga untuk pembangunan masjid.

Setelah nabi dan para sahabat selesai mebangun masjid Quba, mereka melanjutkan perjalanan kembali ke kota Madinah, tepat pada hari Jum’at tanggal 12 Robiul Awal tahun 1 H, Nabi tiba di kota Madinah. Para penduduk Madinah sangat senang dengan kedatangan Nabi, mereka berbondong-bondong menyamput Nabi dengan suka cita, penuh kerinduan dan juga penuh rasa hormat untuk nabi.




Masjid ini kemudian diperluas oleh pemerintah Arab hingga saat ini mencapai 5.035 m2 dengan 19 pintu. Disebutkan di dalam Al Quran , surah At Taubah 108, bahwa Masjid Quba ini didirikan atas dasar ketaqwaan. Selain itu menurut hadist Nabi yang diriwayatkan oleh Abu bin Sahl bin Hunaif RA, ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang bersuci di rumahnya, kemudian pergi ke Masjid Quba, lalu ia shalat di dalam Masjid Quba, maka baginya pahala seperti pahala umrah.” (HR. Tirmidzi)

Jabal Uhud
Jabal Uhud adalah nama gunung yang berada di luar wilayah Madinah. Jabal Uhud bila dilihat dari kejauhan berwarna agak kemerahan dan terpisah dari bukit-bukit lainnya. Jabal ini merupakan gunung terbesar di Madinah yang terletak sekitar lima kilometer dari pusat Kota Madinah. Ketinggian bukit sekitar 1.050 meter. Bentuk Jabal Uhud, seperti sekelompok gunung yang tidak bersambungan dengan gunung-gunung yang lain. Sementara umumnya bukit di Madinah, berbentuk sambung menyambung. Karena itulah, penduduk Madinah menyebutnya Jabal Uhud yang artinya 'bukit menyendiri'. Gunung ini memiliki kisah yang sangat penting dalam sejarah Islam karena di gunung ini, terjadi peperangan dimana pasukan kaum Muslimin yang dipimpin langsung Nabi Muhammad SAW, bertempur habis-habisan dengan kaum musyrikin Quraisy Kota Mekkah.


Perang di kawasan Uhud, bermula dari keinginan balas dendam kaum kafir Quraisy karena mereka mengalami kekalahan dalam Perang Badar. Pasukan Quraisy saat itu berjumlah 3000 orang (200 orang diantaranya adalah pasukan berkuda) dengan dipimpin Abu Sufyan. Sedangkan pasukan Nabi berjumlah 1000 orang, dan hanya 2 orang yang mengenakan kuda. Namun pasukan Nabi pun akhirnya berkurang menjadi 700 orang, karena hasutan kelompok Munafik Abdullah bin Ubay.

Menghadapi rencana penyerbuan tersebut, Rasulullah berdiskusi dan diputuskan bahwa pasukan Muslimin akan menyongsong kaum kafir itu di luar Kota Madinah. Strategi pun disusun dan sebanyak 50 pasukan pemanah, ditempatkan di atas Jabal Uhud. Mereka diperintahkan tetap mengambil posisi di atas gunung tersebut apapun yang terjadi, dan berhati-hati terhadap serangan dari belakang. Perang pun berlangsung dengan diawali dengan Perang Tanding (adu duel). Dalam adu duel tersebut, pasukan musyrikin kalah 12 kali, sedangkan pasukan Muslimin selalu menang.

Selanjutnya perang pun dimulai, dan dalam perang dahsyat itu pasukan Muslimin sebenarnya sudah memperoleh kemenangan yang gemilang. Kaum musyrikin sempat mudur dan meninggalkan hartanya. Namun, kemenangan tersebut berbalik, karena pasukan pemanah kaum Muslimin yang tadinya ditempatkan di atas Gunung Uhud, tergiur barang-barang kaum musyrikin tersebut. Pasukan pemanah turun dari gunung untuk mengambil harta dan pos di atas gunung pun kosong. Kondisi ini dimanfaatkan oleh panglima kaum musyrikin, Khalid bin Walid (sebelum masuk Islam) untuk menggerakkan kembali tentaranya guna menyerang umat Islam. Akibat serangan balik tersebut, pasukan umat Islam porak poranda. Sebanyak 70 orang sahabat gugur sebagai syuhada. Termasuk paman Rasulullah, Hamzah bin Abdul Muthalib.

Dalam pertempuran itu, Nabi Muhammad SAW juga mengalami luka-luka yang cukup parah. Bahkan, sahabat-sahabatnya yang menjadi perisai pelindung Rasulullah, gugur dengan tubuh dipenuhi anak panah. Namun pasukan muslim terus melawan tanpa henti sampai akhirnya Pasukan Musyrikin memutuskan untuk menghentikan peperangan dan kembali ke Mekkah tanpa tawanan dan tanpa pampasan perang.

Setelah perang usai dan kaum musyrikin mengundurkan diri kembali ke Makkah, Nabi Muhammad SAW memerintahkan agar para sahabatnya yang gugur dimakamkan di tempat mereka gugur, sehingga ada satu liang kubur untuk memakamkan beberapa syuhada. Bahkan ada tentara muslim yang masih hidup dan dibawa ke Madinah untuk diobati kemudian wafat, beliau juga dibawa ke tempat terakhir gugur di Uhud untuk dimakamkan disana.


Kini, jika kita datang ke lokasi tersebut, kompleks pemakaman itu terlihat sangat sederhana, hanya dikelilingi pagar setinggi 1,75 meter. Dari luar hanya ada jeruji, sehingga jamaah bisa melongok sedikit ke dalam. Bahkan, di dalam areal permakaman yang dikelilingi pagar itu, tidak ada tanda-tanda khusus seperti batu nisan, yang menandakan ada makam di sana.

Pasar Kurma

Kota Madinah terkenal dengan kualitas kurmanya. Kurma istimewa disana adalah “Kurma Ajwa” atau Kurma Nabi. Dinamakan demikian karena Kurma Ajwa adalah kurma yang ditanam langsung oleh Rasulullah sendiri, dan Ajwa adalah kurma yang paling disukai oleh Rasulullah SAW.

About HappyFeet

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.