02 - TURKEY

The Basilica Cistern. In The Depth of History



YEREBATAN SARNICI

The Basilica Cistern

 Dari jaman dulu pengen kesini.  Gregetan banget. Tempat yang sangat sering kelewatan tapi selalu ngga masuk.  Aneh. Haha. Alasannya selalu 'banyak yang antri, males'.  😄😄

Walhasil setelah 3 tahun di Istanbul, akhirnya masuk juga ke cistern (tempat penampungan air)  kuno ini. HTM normal itu TL 20. Tapi karena punya Muzekart jadi discount 50%. Lumayan deh bayarnya jadi TL 10. Karena kita dateng masih pagi, sekitar jam 11 dan bukan peak season, akhirnya antrian di depan kita palingan hanya 10 orang. Come on , lets go ... We're in the depth of history.

Sejarahnya, Basilica Cistern adalah tempat penampungan air bawah tanah yang dibuat pada jaman kerajaan Byzantine, Raja Justinian (527-565). Pikir-pikir brarti cistern ini sudah ada pada jaman sebelum Nabi Muhammad lahir. Hmm ... udah kuno banget dan masih tegak berdiri.

Nama lain dari Basilica Cistern ini adalah Sunken Palace. Kenapa ? Karena memang secara penampakan bukan seperti penampungan air yang bentuknya biasa aja, tapiii ... ini seperti bangunan kerajaan kuno. Banyak sekali pilar-pilar yang ditanam di bawah tanah ini. Jumlahnya ada 336 pilar, udah gitu mending hanya pilar biasa. Kagak deh ... Pilarnya terbuat dari batu marmer dan pake acara diukir-ukir. Ngga hanya itu, langit langitnya pun diperindah dengan jajaran batu bata yang tersusun dengan rapi. Jarak antar pilar itu 4,80 mt. Besarnya cistern ini adalah 140 meter X 70 meter.  Terbayang besarnya ?

Begitu kita masuk dan menuruni tangga, langsung berasa di dunia lain.  Berasa bukan di Istanbul, gelap, basah, dan spooky. Hehehe. Pendaran lampu kuning di setiap pilar bikin suasana jadi temaram belum lagi alunan musik yang menurut gw bikin tambah serem. Hahaha. Kalau hanya sendirian, ngga deh berani masuk kemari. Kebayang banyak banget jin, apalagi di pojok-pojok yang ngga terjamah sama manusia. Anyway .. Happy lah bisa liat mastepiece manusia jaman dulu, bisa ngerasain suasananya, dan kagum liat visinya. 

Di dalam Basilica Cistern sudah dibuat jalan yang memanjang dari muka sampai ke belakang. Kita tinggal menyusuri jalan itu untuk liat-liat cistern. Kiri kanan penuh dengan pilar-pilar, ngga aneh makanya kumpulan pilar itu disebut dengan Forest Pillars. Diantara ratusan pilar tersebut ada satu pilar yang memiliki motif yang berbeda. Motifnya seperti motif di bulu burung merak sehingga ada yang menamakan pilar tersebut dengan Peacock's Pillar. Tapi kalau kita lihat tulisan di depan pilar itu sih tertulisnya Crying Pillar. Katanya pillar itu untuk memperingati kematian pekerja-pekerja yang mati ketika pembangunan basillica. Memang penampakannya siih pillar itu selalu basah, karena di atas pilar itu ada air yang mengalir.

Dari Crying Pillar kita jalan lagi sampai ke batas diinding belakang. Ternyata disanalah Medusa Pillars berada. Besar banget kepala Medusanya. Kepala itu dijadikan alas berdirinya pilar. Ada dua pilar yang dibawahnya ada kepala Medusa. 

Yang satu Medusanya terbalik, yang satunya Medusanya miring. Hmmm ... Bagus tapi agak spooky menurutku. Hehehe bayangin aja, tempat air seluas itu ada patung kepala ceweq yang rambutnya adalah ular. Tau cerita Medusa ? Konon, Medusa itu awalnya adalah perempuan cantik yang matanya hitam, rambutnya panjang, serta bertubuh langsing. Medusa jatuh cinta dengan Perseus (anak dari Dewa Zeus), namun dikutuk oleh Athena yang jatuh cinta juga dengan Perseus menjadi berambut ular dan siapapun yang memandang Medusa berubah menjadi batu. Kepercayaan masyarakat kuno yang bertuhankan para dewa, percaya bahwa patung Medusa itu adalah pencegah bala sehingga sering ditempatkan di tempat yang penting dan vital.

Dari dinding belakang cistern, kita jalan lagi menuju ke depan. Hanya berduaan doang sama temenku. Sambil foto-foto kiri kanan aja dan ngeliatin ikan-ikan gendut yang dipelihara di cistern ini. Ngga kebayang yaaa. Dahulu kalanya, cistern ini sebagai sumber air di peradaban Byzantium untuk memberi pasokan air di basilika, istana raja, rumah-rumah sekitar, air mancur, dll. Setelah Ottoman menguasai Byzantium, mereka tidak mau menggunakan air yang tidak mengalir sehingga pada akhirnya mereka membuat sistem perairan baru yang sumber airnya fresh dan mengalir. Basillica Cistern pun akhirnya dilupakan orang ratusan tahun.

P. Gyllius lah yang memperkenalkan Basillica Cistern ini kembali. Ketika itu ia sedang mempelajari sejarah Byzantium dan menemukan informasi mengenai cistern ini. Ia mencari jalan masuk dan berhasil menemukannya di sebuah rumah dekat sana. P. Gyllius menuruni tangga batu dengan menggunakan senter dan menggunakan perahu untuk menjelajahi cistern ini. Kebayang ih ... Mana gelap, mana air, udah ditutup ratusan tahun. 😁 gw mah ogah deh ah. Ujug-ujug ketemu patung Medusa pula. Wkwkwk.


Tadi ngobrol sama temen orang Turki, ternyata pas penaklukan konstantinopel, cistern ini sempat dijadikan tempat persembunyian keluarga kerajaan Romawi. Mereka takut dibunuh oleh pasukan islam Al-Fatih. Hehe .... Ngga laaah we're moslem. Bukan begitu cara memperlakukan daerah taklukan. Ngga seperti yang di ceritakan wikipedia. 😜😜😂

About HappyFeet

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.