1 Agustus 2015
Setelah mengunjungi masjid ini, kita melanjutkan perjalanan lagi ke Sultan II Bayezid Külliyesi Sağlık Müzesi / The Complex of Sultan Bayezid II Health Museum. Sejarahnya, kompleks ini dibangun oleh Sultan Beyazit II pada tahun 1488 dimana darüşşifa (hospital, medical center) termasuk didalamnya. Bila diterjemahkan, kata dar al-shifa artinya rumah pengobatan atau rumah kesehatan. Rumah sakit ini beroperasi selama 4 abad sejak tahun 1488. Tahun 1866, dibangun rumah sakit baru di Edirne sehingga kompleks ini menjadi institusi mental dan berhenti selama perang Russo-Turkish (1877-1878). Tahun 1893, menerima pasien kembali dan ditutup pada tahun 1915. Akhirnya pada tahun 1997, tempat ini dijadikan Health Museum Selain menggunakan terapi obat herbal, rumah sakit ini juga menggunakan treatment musik, suara air dan beberapa jenis pengharum (scents).
Muzekart ngga berlaku disini. Kita harus beli tiket seharga TL 5 / orang. Museumnya cukup menarik koqs. Kita jadi mengenal kedokteran Islam Ottoman. Ruangan-ruangan di rumah sakit kuno ini diisi dengan Mannequins yang menggambarkan ruangan laundry, kitchen, pantry. Panci-pancinya gede banget. Hihi. Trus ada ulasan tentang makanan yg biasa mereka masak untuk para pasien. Sumur tua nya pun masih ada. Menarik ...
Ada ulasan tentang Theriac. Theriac adalah antidote terhadap racun, misal racun ular dan serangga. Mereka membuat antidote itu berdasarkan resep Andromachus (dokter Romawi), dan dijual paket-paketnya oleh herbalist di Spice Bazaar. Theriac ini disimpan di tempat yg terbuat dari pottery, kaleng atau perak.
Rose Water atau Air Suling Bunga Mawar juga terkenal di Turki. Kualitas terbaiknya berasal dari Edirne dan diberikan sebagai hadiah bagi raja Ottoman. Edirne Rose terkenal dengan nama oil rose, drop rose good rose, atau pink rose. Kelopak dan air bunga mawar dibawa juga dari Edirne, untuk dibuat semacam permen di Topkapi Palace. Syrup, rose confection , selai, halvah juga dihasilkan dari mawar sejak tahun 1685.
Pada jaman Ottoman, imunisasi smallpox dilakukan dengan memakai jarum yang digoreskan pada tubuh dan cairan smallpox dalam jarum pun menyebar melalui goresan tsb. Turkish Smallpox Inoculation ini menyebar sampai ke Inggris sekitar thn 1722. Cara ini terus dilakukan sampai pada akhirnya Edward Jenner mempopulerkan Vaksinasi pada tahun 1796
Operasi hernia dilakukan Saliha Hatun pada suaminya sendiri Deniz bin Gazi. Pada thn 1622 - 1624, Saliha buka praktek operasi hernia pada masyarakat luas, pasiennya laki-laki semua. Pembayaran operasinya berkisar 300 - 3000 koin perak. Tentara Janissaries ada juga yg dioperasi olehnya yaitu Mehmed Beshe dan Ali Beshe. Selain operasi hernia, ada juga praktek operasi pengangkatan jaringan pada payudara pria yang membesar, pengangkatan tumor pada ketiak, operasi lipoma di punggung, dan pengangkatan lemak di kelopak mata. Hebaaat yaa … ngebayangin operasi mereka. Hiii pasti sakit banget deh secara belum ada obat bius, udah gitu kalau baca catatan mereka, setelah operasi, luka harus ditutup dengan kain yang sudah dicelup larutan cuka atau diberi taburan garam pada luka agar luka menjadi bersih.
Di museum ini juga menerangkan praktek penanganan bayi sungsang dan bayi yang meninggal di rahim. Ada juga gambar kursi melahirkan yang digunakan di Istana Topkapi.
Ternyata, tidak hanya pasien sakit fisik yg dirawat disini, tapi ada juga pasien sakit jiwa. Perawatan Telinga, Hidung dan Tenggorokan dan perawatan gigi juga ada. Untuk perawatan gigi, mereka sudah mengenal gigi palsu dengan menggunakan emas, perak atau tulang. Bila dengan pengobatan herbal tidak mempan, para dokter menggunakan teknik besi panas (cauterization) yang ditempelkan pada bagian yang sakit.
Hal yang paling penting bahwa pengobatan Ottoman berlandaskan pada pengobatan Arabic-Islamic yang memanfaatkan herbal local dalam pembuatan obatnya. Panduannya adalah buku Canon of Medicine –nya Ibnu Sina (980-1037), Abu Bakr al-Razi (865-925), Abu ‘l-Qasim al-Zahrawi (1013) dan Ismail Jurjani (1042-1137). Di museum itu juga ada catatan dan gambar tentang rangka tulang, sistem pembuluh darah, dan sistem syaraf.
Pada pengobatan Ottoman, sehat dan sakit dijelaskan dengan teori cairan yang ada dalam tubuh. Darah, empedu, limpa, dan otak. BIla keempat cairan ini tidak seimbang maka akan menimbulkan penyakit pada tubuh kita. Selain itu, untuk menjaga kesehatan kita perlu menjaga factor udara, makanan, air, tidur, pemurnian tubuh, dan olah raga. Pembuangan ‘darah kotor’ dilakukan dengan puasa, olah raga, penggunaan obat pencahar, muntah dan mengeluarkan darah dengan sengaja (bekam). Kemudian diterankan juga ada latihan-latihan tertentu dalam menjaga kesehatan, contoh : teriakan lantang (dada), menarik napas panjang dan menahan napas (paru-paru), focus pada objek yang kecil (mata), mendengarkan suara yang sangat rendah (telinga). Bahan obat menggunakan tumbuhan, hewan, dan batuan. Beberapa batu diyakini dapat menimbulkan efek yang menenangan selain penawar racun, misal red ruby + emerald penangkal bisa ular. Penggunaan Clay of Lemnos (tin-I mahtum, terra sigillata, terra lemnia) juga membantu mendeteksi apakah minuman diberi racun atau tidak.
Medrese-i Etibba. Ini adalah sekolah kedokteran pada jaman
Ottoman. Posisinya persis di sebelah darüşşifa,
dan hanya berbatasan dengan taman.
Medrese-i Etibba, termasuk
sekolah kedokteran Ottoman terbaik, pengajarnya para professor dibayar 60 koin
perak per hari. Muridnya hanya 18 orang dan mereka dibayar 2 koin perak per
hari. Sekolah ini bertahan selama 100 tahun. Amazing ....
Terdiri dari 18 ruang asrama
siswa dan 1 ruang kelas. Kata Evliya Celebi, mereka sering berdiskusi dengan
Plato, Socrates, Filbos, Aristotle, Pythagoras. Tujuan mereka adalah untuk
menciptakan pengobatan terbaik bagi umat manusia.
Sekarang sekolah ini
sudah menjadi museum. Di ruangan-ruangan diisi dengan mannequin,
menggambarkan asrama siswa, suasana kelas, suasana kelas praktek
/treatment, misal : treatment hydrocephalus, cauterization.
0 komentar:
Posting Komentar