02 - TURKEY

First Journey to Ephesus, Selçuk, Izmir

Minggu, 17 juni 2012

Ephesus - Menembus Lorong Waktu

Setelah dari Virgin Mary House, kita lanjut ke Ephesus. Di Ephesus hanya sebentar, guide nya ngga enak :( Cerita di bawah juga ngambil dari Wikipedia karena kita ngga konsen juga dengerin guide ngomong.


Kawasan sekitar Ephesus sebenarnya sudah dihuni selama Zaman Neolitikum (sekitar 6000 SM) yang kemudian berlanjut ke jaman perunggu dan The Hittite Period. Ephesus awalnya adalah sebuah kota Yunani kuno, sebelum berubah menjadi kota Romawi. Posisinya di Selçuk, Provinsi Izmir.
Ephesus adalah salah satu kota terbesar dan terkenal di dunia Mediterania karena ada Kuil Artemis.  Artemis adalah dewi yang dihormati para dewa Yunani Kuno. Artemis digambarkan sebagai putri dari Zeus dan Leto, serta saudara kembar dari Apollo. Kuil ini dibuat pada abad ke-10 SM di Bukit Ayasuluk, tiga kilometer dari pusat Efesus kuno. Lebih lanjut, kota ini dikuasai oleh berbagai macam tiran dan kuil Artemis sempat dihancurkan pada tahun 650 SM (pada periode Archaic).
Pada periode Helenistik (Yunani Kuno), ketika Alexander Agung mengalahkan pasukan Persia pada tahun 334 SM, kota-kota Yunani di Asia Kecil dibebaskan. Alexander disambut hangat ketika ia memasuki Ephesus dan mengusulkan untuk membiayai pemulihan Kuil Ephesus. Ketika Alexander wafat, Ephesus dibawah kekuasaan salah satu jendralnya yang bernama Lysimachus. Pada saat itulah, Ephesus dilanda malaria dan banyak kematian disana, sehingga penduduknya pindah ke kota baru.

Pada tahun 263-197 SM, Ephesus dibawah kekuasaan Mesir masa pemerintahan Firaun Ptolemy III. Kemudian dikuasai oleh Raja Attalid dari Pergamon : Eumenes II (197-133 SM) dan ketika turunannya wafat tanpa memiliki anak laki-laki, akhirnya kerajaannya diserahkan ke Romawi.

Pada Periode Romawi, pajak meningkat jauh, dan harta kota secara sistematis dijarah. Ketika Augustus menjadi kaisar pada 27 SM, ia membuat Ephesus memasuki era kemakmuran. Kota ini menjadi kota metropolitan dan pusat utama perdagangan Romawi di Asia (abad 1-2 M). Kota ini terkenal karena adanya Kuil Artemis, Perpustakaan Celsus, dan Amphitheater. Awalnya teater terbuka ini digunakan untuk drama, tetapi selama zaman Romawi dipergunakan untuk memerangi gladiator.  Selain itu, di Ephesus juga dibangun Roman Bath dan  drainase yang paling canggih di dunia kuno, dengan saluran air beberapa berbagai ukuran untuk memasok berbagai wilayah kota. Terdapat juga Terrace House (rumah bangsawan) sepanjang Curetes Street. Sepanjang Terrace House tersebut ada trotoar tertutup dimana lantainya berbentuk mozaik bergambar. Akhirnya, kota ini hancur oleh Pasukan Goth tahun 263 M.

Amphitheatre
Terrace House

Celcus Library

House of Pleasure
Gymnasium

Pada periode Byzantium  (395 M – 1071 M), Kaisar Konstantin I membangun kota ini dan mendirikan pemandian umum baru. Ephesus tetap merupakan kota paling penting dari Kekaisaran Byzantium di Asia. Pada tahun 614 M, sebagian kota ini hancur oleh gempa bumi. Selain itu, lumpur menimbun pelabuhan sehingga membuat Ephesus kehilangan akses ke Laut Aegea, yang penting untuk perdagangan. Orang-orang mulai meninggalkan kota Ephesus dan pindah ke daerah sekitar dan perbukitan terdekat.

Pada periode Bani Seljuk - Islam, penduduk Ephesus pindah ke daerah sekitar, salah satunya di Ayasaoluk. Yang pertama menguasai Ephesus/Ayasaoluk adalah Khalifah Muawiyah I pada tahun 654-655 M. Kemudian, Seljuk menaklukkan Efesus/Ayasaoluk pada tahun 1090. Namun tidak lama kemudia, Byzantium kembali menguasai daerah tersebut dari tahun 1097 hingga 1308. Daerah Ephesus, sekarang hanya merupakan desa kecil yang disebut Ayasalouk (berada di dekat Ephesus). Tentara Salib yang melewati daerah tersebut terkejut karena dalam bayangan mereka Ephesus adalah kota yang ramai dengan pelabuhan besar. Bahkan kuil Artemis sudah benar-benar dilupakan oleh penduduk setempat.
Pada era Turki Ottoman, kota Ayasalouk ditaklukkan pada 1304 oleh Sasa Bey, seorang komandan tentara kerajaan Menteşoğulları. Tak lama setelah, kota itu diserahkan ke kerajaan Aydinid dan menempatkan angkatan laut di pelabuhan Ayasalouk (Selçuk) tersebut.  Ayasoluk menjadi pelabuhan penting saat itu.  Pada abad 14, Ayasoluk di bawah para penguasa Seljuk baru. Mereka menambahkan karya arsitektur penting seperti Isa Bey Mosque, Caravansaries dan Bathhouses Turki (hamam). Pada tahun 1425, wilayah itu kembali dimasukkan ke dalam Kekaisaran Ottoman. Efesus akhirnya benar-benar ditinggalkan pada abad ke-15 dan kota Ayasalouk diubah namanya Selçuk pada tahun 1914. Begitulah cerita sejarah Ephesus dan Selcuk. Seperti masuk ke lorong waktu .... hmmm

Selesai berputar di Ephesus, di perjalanan sebelum pintu keluar, ada pertunjukan mengenai kehidupan jaman dulu. Menarik juga, mereka berpakaian seperti jaman Romawi Kuno, ada yang jadi gladiator, kaisar, dll.

Sebenernya belum puas di look around Ephesus, aku masih pengen ke Seven Grotto. Hiks .... tapi ngga bisaaaaa .... Karena busnya langsung menuju ke kota Selcuk. Di perjalanan pulang kita makan siang di restaurant. All you can eat. Nyam nyam .... Semua dimakan. Sayur, nasi plus terong, pasta, buah, dll ... Kecuali kue yang manis banget. Terlalu manis soale .... Di resto kita hanya beli minum, es jeruk.

About HappyFeet

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.